13 Nov 2014

PERBEDAAN BISNIS BARANG DAN BISNIS JASA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dalam bisnis kita tahu bermacam-macam bidang yang dijalankan, tidak semuanya sama. Terutama yang sangat terlihat pada perbedaan dalam menjalankan aktivitas menjual barang dan jasa yang dijual. Ada berbagai macam tipe, dan sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan macam-macam bidang bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

B.     RUMUSAN MASALAH
Apa saja perbedaan antara bisnis barang dan jasa ?
C.    TUJUAN
Untuk mengetahui secara jelas perbedaan antara bisnis barang dan bisnis jasa.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.
Menurut Kotler (2000:428), jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apa pun. Produksinya bisa terikat dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.
Sementara itu, menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28), Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi, dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.
Barang menurut Fandy Tjiptono adalah “produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya” (1999:98).












BAB III
PEMBAHASAN
            Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang berwujud (tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan. 
Barang memiliki ciri-ciri yaitu berwujud, memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan dan bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
Menurut kegunaannya, barang dikelompokkan menjadi barang produksi dan barang konsumsi. Barang produksi adalah barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut, contohnya kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian. Barang konsumsi adalah barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsi oleh seseorang, contohnya pakaian yang bisa langsung digunakan.
Sedangkan pengertian jasa atau layanan menurut Phillip Kotler adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang adalah tidak berwujud yakni jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang. jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Tidak dapat dipisahkan, jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Tidak tahan lama, jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan.
Paling tidak ada empat perbedaan antara barang dan jasa. Perbedaan ini adalah:
1)      Barang jelas bisa dipegang sedangkan jasa tidak bisa dipegang. Ketika sebuah pabrik sepatu menemukan cacat pada produknya, mereka dengan mudah mengamati sepatu tersebut dan kemudian menemukan solusinya. Ketika seorang pelanggan salon mengeluh pegawai salon kurang ramah, manajemen salon itu tidak bisa langsung menemukan sebab keluhan itu. Ia harus mengamati ketika terjadi 'transaksi' yaitu ketika pegawai salon memberi layanan kepada pelanggannya...
2)      Lebih banyak interaksi antara penyedia jasa dengan pelangganya. Ini berbeda dengan produk. Ketika kita membeli handphone, kita tidak tahu siapa orang-orang yang membuatnya. Tapi ketika kita ikut kursus bahasa Inggris, kita langsung berinteraksi dengan penyedia jasa, dan interaksi ini cukup sering, jauh lebih sering dibanding ketika kita membeli barang.
3)      Pada jasa, terdapat keterlibatan dalam produksi jasa itu. Ketika anda membeli jasa penerbangan, anda ikut terlibat langsung dalam produksi itu. Anda tidak bisa 'ongkang-ongkang kaki' di rumah ketika ikut dalam penerbangan itu. Tapi begitu anda ingin membeli laptop, anda bisa beli dari internet dan anda tidak terlibat sama sekali dalam proses produksi laptop itu...
4)      Ada persoalan serius ketika kita ingin mengontrol kualitas dan konsistensi jasa yang kita jual. Ketika anda menabung di bank, dan ketika itu pegawai bank sedang banyak masalah, mungkin anda akan dilayani dengan wajah merengut, tidak ramah. Anda jelas tahu bahwa bank itu dikenal ramah dalam melayani pelanggannya. Tapi karena pegawainya adalah manusia yang tentu sering susah, maka kualitas layanan sering terganggu. Ketika ganti pegawai pun, kualitas dan konsistensi pelayanan jasa akan terganggu.
Jasa memiliki 5 karakteristik utama sebagai bagian dari perbedaan antarabarang dengan jasa. Seperti berikut:
a)      Intangibility (Tidak Terwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
Barang bisa dimiliki jasa hanya dapat dinikmati dalam jangka waktu tertentu. Jasa yang memiliki sifat intangibility tidakberwujud, berbau, dan diraba. misalnya jasa tour dan travel.
b)      Inseperavility (Tidak dapat Dipisahkan)
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Berbeda dengan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
Inseperavility membuat seorang konsumen harus membayar terlebih dahulu, baru dilakukan proses produksi dan konsumsi secara bersamaan. Misalnya jasa event organizer, klien harus membayar sejumlah uang yang telah disepakati kemudian pada hari H pelaksanaan acara maka klien baru dapat menikmti hasilnya.
c)      Variability (Berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output. Artinya, banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis bergantung kepada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
Jasa jenis ini bersifat sangat variatif karena jasa yang dihasilkan bias saja berbeda bergantung kepada siapa,dimana, dan kapan jasa itu dihasilkan. Misalnya jasa fotografi yang akan melakukan sesi foto selama berapa lama tergantung dari permintaan klien.
d)     Perishability
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan. Berkaitan dengan permintaan konsumen. Jasa bisa terus dihasilkan selama konsumenmenginginkannya.
e)      Lack of Ownership (Kurangnya Kepemilikan)
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan). Artinya, jika seseorang membeli atau menyewa fasilitas jasa, tidak bisa dimiliki seutuhnya untuk selamanya. Misalnya, saat menonton di bioskop, kita bayar, duduk, menonton, dan menikmati fasilitas bioskop yang ada selama pemutaran film. Jika film selesai, jasa yang kita bayar tadi pun selesai dan fasilitas yang ada tidak bisa kita bawa pulang dan dinikmati selamanya
            Ada pun ciri-ciri jasa sebagai berikut:
a)      Tidak terwujud
b)      Tidak dapat diraba
c)      Tidak diasakan
d)     Bila digunakan tidak habis
Jenis-jenis jasa dalam bisnis adalah sebagai berikut:
a.       Personalized services (pelayanan pribadi)
Personalized services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain okasi yang baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam marketing, personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage (perlindungan) motive, yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya, patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundry karena kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya. Dengan kata lain, services atau pelayanan lebih diutamakan sehingga mendapatkan banyak pelanggan.
b)      Financial service(Pelayanan Keuangan)
Yang digolongkan dalam financial services, antara lain :
1)      Banking services (Bank)
2)      Insurance services (Asuransi)
3)      Investment securities (Lembaga penanaman modal)
4)      Public utility and Transportation services (sarana umum dan layanan transportasi)
Perusahaan sarana umum mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari domestic consumer (konsumen lokal), Commercial and office (perkantoran dan perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda). Sementara itu, dalam layanan transportasi, meliputi angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dan sebagainya. Pelayanan di sini ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang.
c)      Entertainment (Hiburan)
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha di bidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung di mana karcis dijual di loket-loket.
d)     Hotel service (Layanan Hotel)
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam hal ini, hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat pemuas kebutuhan adalah barang dan jasa. Manusia berusaha dan berlomba-lomba mendapatkan barang dan jasa. Mengapa demikian? Jawabannya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena jika kebutuhan dalam hidupnya tidak terpenuhi, maka akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Namun, kadang ada sebagian orang yang berusaha mendapatkan barang dan jasa yang sebenarnya tidak terlalu penting dalam hidupnya, mereka berusaha mendapatkannya hanya untuk gaya hidup saja.
Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dari budaya dan keadaannya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sampai kapan pun manusia tidak akan merasa puas, selalu ingin meraih kebutuhan selanjutnya. Sementara itu, alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.
Macam-macam kegunaan barang yaitu:
Benda pemuas kebutuhan diciptakan atau diproduksi oleh manusia dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, setiap benda pemuas kebutuhan pasti mempunyai nilai guna atau manfaat. Pada dasarnya, semua benda pemuas kebutuhan manusia berasal dari alam, karena yang menyediakan semua bahan bakunya adalah alam. Manusia selalu berusaha untuk mencari dan mengumpulkan bahan baku yang dibutuhkan dari alam. Kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu :
a)      Kegunaan bentuk (Form Utility)
Artinya, peningkatan kegunaan dari suatu benda yang disebabkan oleh perubahan bentuknya. Contohnya: dari pohon kayu yang ada di hutan dirubah menjadi bentuk kursi, meja, lemari atau meja dan kebutuhan lainnya, kulit kerbau akan lebih berguna apabila sudah berubah menjadi hiasan dinding atau bentuk lainnya.
b)      Kegunaan Tempat (Place Utility)
Artinya, pertambahan kegunaan benda karena dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke wilayah permukiman sebagai bahan bangunan, kapal laut akan berguna di laut dari pada di daratan, baju astonot akan berguna jika dipakai di bulan daripada di dunia.
c)      Kegunaan Waktu (Time Utility)
Artinya, kegunaan suatu benda baru terasa jika telah ada pemiliknya atau dimiliki oleh konsumen yang tepat, dipakai pada waktu  yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut. Contoh : Payung akan berguna jika digunakan pada saat terik matahari atau dalam keadaan cuaca sedang hujan, kembang api lebih banyak terjual menjelang hari raya atau tahun baru dibandingkan hari-hari biasa.
d)     Kegunaan Pelayanan (Service Utility)
Artinya suatu benda dianggap mempunyai kegunaan apabila benda tersebut dapat memberi pelayanan, jika suatu kegiatan berupa jasa akan lebih berguna apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan. Contoh : televisi mempunyai kegunaan jika dapat menyiarkan acara stasiun televise, alat suntik akan berguna jika dokter yang menggunakan, sebuah dot akan berguna untuk anak yang masih kecil (bayi) untuk menyusui, jasa dokter sangat berguna bagi orang sakit,  jasa guru sangat berguna bagi siswa/pelajar atau semua orang yang memerlukan informasi pengetahuan.
e)      Kegunaan Kepemilikan (Ownership Utility)
Artinya nilai guna barang akan bertambah apabila pindah status pemiliknya. Contohnya: gergaji lebih berguna apabila dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko, cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah/toko.
f)       Guna Dasar (Elementary Utility)
Artinya kegunaan benda karena benda itu merupakan bahan untuk membuat benda lain. Misalnya kain percak atau kain sisa sangat berguna ditangan para orang-orang kreatif misalnya untuk membuat boneka dari kain percak, namun kain percak mungkin dianggap sampah bagi orangan yang tidak mempunyai keahlian tentang jait dan kreativitas lainnya.



BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Jasa memiliki 5 karakteristik utama sebagai bagian dari perbedaan antarabarang dengan jasa. Seperti berikut:
a)                  Intangibility (Tidak Terwujud)
b)                  Inseperavility (Tidak dapat Dipisahkan)
c)                  Variability (Berubah-ubah)
d)                 Perishability
e)                  Lack of Ownership (Kurangnya Kepemilikan)
2.      Ada pun ciri-ciri jasa sebagai berikut:
a)                  Tidak terwujud
b)                  Tidak dapat diraba
c)                  Tidak diasakan
d)                 Bila digunakan tidak habis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar